Penyakit Epilepsi

Mengenal Penyebab Penyakit Epilepsi, Gejala, dan Cara Mengobati

alumni-services-101.com – Penyakit Epilepsi adalah gangguan pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh pola aktivitas listrik yang berlebihan di otak. Gejala utamanya adalah serangan kejang tanpa penyebab yang jelas, yang dapat melibatkan sebagian atau seluruh tubuh.

Seseorang dapat didiagnosis menderitaPenyakit  epilepsi jika mengalami kejang tanpa sebab lebih dari satu kali, dengan interval antar kejang di atas 24 jam. Epilepsi dapat mempengaruhi semua kelompok usia, termasuk anak-anak. Untuk mengantisipasi kondisi ini, penting untuk memahami penyebab, gejala, dan terapi epilepsi seperti yang dijelaskan di bawah ini!

Penyakit Epilepsi

Apa itu Penyakit Epilepsi?

Penyakit Epilepsi merupakan kondisi medis kronis yang ditandai oleh serangkaian kejang. Penderita epilepsi sering mengalami kejang tanpa pemicu yang jelas, karena gangguan pada sistem saraf pusat yang mengakibatkan aktivitas otak menjadi tidak teratur, sehingga terjadi kejang dan bahkan kehilangan kesadaran.

Meskipun kejang adalah gejala utama epilepsi, tidak semua orang yang mengalami kejang menderita epilepsi. Pada penderita epilepsi, kejang dapat terjadi berulang kali dalam waktu yang sama atau berbeda. Terkadang, Penyakit epilepsi dapat terjadi saat seseorang sedang tidur. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perubahan fase tubuh dari sadar ke tidur yang memicu aktivitas otak menjadi tidak normal.

Epilepsi dapat terjadi pada semua kelompok usia, mulai dari bayi, orang dewasa, hingga lansia. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada anak di bawah 2 tahun dan orang dewasa di atas 65 tahun.

Jenis-Jenis Penyakit Epilepsi

Penyakit Epilepsi adalah kondisi yang terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu epilepsi umum dan epilepsi parsial. Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua jenis epilepsi tersebut:

  • Epilepsi umum: Kondisi ini terjadi di kedua bagian otak dan mencakup serangan grand mal (tonik-klonik) yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran, serangan mioklonik (gerakan singkat pada tubuh atau bagian tubuh), serta serangan tonik (kekakuan tubuh yang diikuti oleh kejang pada tangan atau kaki).
  • Epilepsi parsial: Kondisi ini terjadi di bagian tertentu dari otak dan menyebabkan gejala yang mungkin berkaitan dengan gangguan indera, kejang pada bagian tubuh seperti jari-jari atau kaki, dan tremor.

Penyakit Epilepsi

Penyebab Penyakit Epilepsi

Meskipun belum diketahui dengan pasti, ada beberapa faktor yang mungkin berperan sebagai pemicu epilepsi:

  • Gangguan dalam perkembangan, seperti autisme atau neurofibromatosis.
  • Cedera sebelum lahir, di mana bayi dapat sensitif terhadap kerusakan otak yang disebabkan oleh sejumlah faktor seperti kekurangan oksigen, nutrisi buruk, atau infeksi pada ibu.
  • Penyakit menular seperti HIV/AIDS, meningitis, atau ensefalitis virus.
  • Kondisi yang mempengaruhi otak dan menyebabkan kerusakan pada organ tersebut, seperti stroke atau tumor otak.
  • Cedera kepala akibat kecelakaan, jatuh, atau trauma lainnya.
  • Faktor genetik, terutama jika ada riwayat keluarga dengan penyakit epilepsi.

Penyebab epilepsi juga dapat dibagi menjadi dua jenis:

  • Epilepsi simptomatik (sekunder): Jenis epilepsi di mana penyebabnya dapat diidentifikasi, seperti luka berat pada kepala, stroke, atau tumor otak.
  • Epilepsi idiopatik (primer): Jenis penyakit epilepsi di mana penyebabnya tidak diketahui secara pasti, namun ada dugaan bahwa faktor genetik mungkin memainkan peran penting.

Faktor Risiko Epilepsi

Selain beberapa penyebab yang mungkin memicu epilepsi, ada juga faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Riwayat kejang pada masa anak-anak
  • Infeksi otak
  • Demensia
  • Penyakit vaskular atau stroke
  • Cedera kepala
  • Riwayat keluarga dengan epilepsi
  • Usia di bawah 2 tahun atau di atas 65 tahun

Penyakit Epilepsi

Gejala Penyakit Penyakit Epilepsi

Epilepsi sering kali ditandai oleh serangan kejang yang muncul secara tiba-tiba dan berulang.

Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin dirasakan oleh penderita epilepsi, baik bayi, anak-anak, maupun orang dewasa:

  • Tatapan kosong yang berlangsung lama.
  • Gejala psikis.
  • Kekakuan otot.
  • Kebingungan sementara.
  • Gerakan tak terkendali pada kaki dan tangan.
  • Kejang atau gemetar pada bagian tubuh tertentu atau seluruh tubuh.
  • Kejang yang disertai dengan tubuh yang kaku dan kehilangan kesadaran, sering kali diikuti oleh jatuh tiba-tiba.
  • Diagnosis Epilepsi

Dokter akan melakukan wawancara terkait gejala yang dirasakan dan riwayat kesehatan pasien sebelum melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Beberapa tes yang mungkin dilakukan untuk mendiagnosis epilepsi antara lain:

  • Pemeriksaan neurologis: Untuk menilai fungsi otak dan kondisi motorik serta perilaku pasien.
  • Tes darah: Untuk mendeteksi adanya masalah kesehatan lain yang dapat memicu epilepsi.
  • EEG (Elektroensefalografi): Untuk mendeteksi aktivitas gelombang otak yang tidak normal.
  • Tes pencitraan otak seperti CT scan, MRI, fMRI, PET scan, dan SPECT.

Pengobatan Penyakit Epilepsi

Penyakit Epilepsi tidak dapat disembuhkan, namun pengobatan bertujuan untuk mengurangi frekuensi kejang. Jika pengobatan obat-obatan tidak efektif, dokter dapat menyarankan tindakan operasi.

Operasi dapat dilakukan untuk mengangkat bagian otak yang menjadi penyebab Penyakit epilepsi, dengan memastikan bahwa area tersebut tidak mengganggu fungsi penting seperti komunikasi, penglihatan, atau pendengaran.

Jika Anda mengalami gejala Penyakit epilepsi, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.