Penyakit Herpes

Mengenal Apa itu Penyakit Herpes: Gejala, Penyebab & Penyembuhan

alumni-services-101.com – Penyakit Herpes adalah sesuatu keadaan yang dicirikan oleh timbulnya lepuhan merah berisi cairan pada kulit. Penyebab utama herpes adalah virus yang dapat menetap dalam badan buat jangka waktu yang lama.

Penyakit ini diketahui sebagai penyakit jangka panjang sebab virusnya bisa bertahan dalam badan sepanjang seumur hidup.

Terdapat 2 jenis herpes yang universal terjalin, adalah:

  • Herpes simpleks yang diakibatkan oleh virus herpes simpleks (HSV) jenis 1 serta 2.
  • Herpes zoster yang diakibatkan oleh virus varicella-zoster, yang juga jadi penyebab cacar air.

Gejala Penyakit Herpes

Umumnya, gejala penyakit herpes timbul dalam rentang waktu 3-7 hari sehabis terpapar virus. Gejala bisa bermacam-macam bergantung pada tingkatan keparahan yang dirasakan oleh pengidap. Berikut penjelasannya:

1. Peradangan primer

Gejala dini yang ditemukan berbentuk bintil bercorak putih nampak berisi air ataupun diucap sebagai vesikel. Bintik ini timbul berkelompok di atas kulit yang sembab serta kemerahan (eritematosa).

Awal mulanya vesikel tersebut nampak putih, namun lama-kelamaan berisi nanah (pus) bercorak hijau.

Terkadang bisa ditemui juga bintil yang sudah rusak, sehingga penampakannya seperti“ sariawan” pada kulit. Fase peradangan primer terjalin sepanjang 3 pekan serta kerap diiringi gejala yang lain.

Contohnya seperti demam, lemas, mual, muntah, serta bisa juga ditemui pembesaran kelenjar di lipat paha ataupun di dekat leher.

Pada jenis I, gejala biasanya timbul pada wilayah pinggang ke atas paling utama wilayah mulut serta hidung.

Peradangan jenis I ini kerap diucap sebagai cold sores, yang juga bisa melanda bilik mukosa mulut serta membagikan tampilan seperti sariawan. Peradangan biasanya ditemukan kanak-kanak.

2. Fase laten

Saat gejala membaik, bukan berarti virus sudah mati. Virus tersebut“ istirahat” di dalam sel saraf tulang balik manusia. Di fase ini, pelepasan virus masih terus berlangsung, walaupun dalam jumlah sedikit.

Dengan demikian, dapat saja seorang terserang peradangan herpes dari pendampingnya yang nampak sehat.

3. Fase peluruhan

Pada fase ini, virus mulai tumbuh biak di ujung saraf organ badan. Apabila ujung saraf yang terinfeksi terletak pada organ badan yang menciptakan cairan (misalnya testis ataupun Miss V), virus bisa bercampur dalam cairan badan.

Maksudnya, seorang bisa memiliki virus herpes di dalam air sperma ataupun lendir Miss V. Pada fase ini umumnya penderita tidak merasakan terdapatnya gejala tertentu

4. Peradangan rekuren

Virus yang istirahat pada fase laten suatu saat bisa aktif kembali. Faktor-faktor ataupun kondisi-kondisi yang bisa mengaktifkan peradangan tersebut, antara lain:

  • Trauma raga, seperti demam, peradangan oleh penyakit lain, penyakit HIV/ AIDS, ikatan seksual, kurang rehat, haid, serta sebagainya.
  • Trauma psikis, seperti kendala emosional serta tekanan mental.
  • Pemakaian obat-obatan serta pengobatan kanker.

Gejala yang mencuat biasanya lebih ringan dibandingkan peradangan primer serta berlangsung lebih sebentar, adalah sepanjang 7-10 hari. Kelainan kulit bisa mencuat di tempat yang sama (loco) ataupun di sekitarnya (non-loco).

Saat sebelum kelainan kulit timbul, penderita akan hadapi gejala, seperti rasa panas, gatal, serta perih.

Tidak hanya gejala khas dalam tiap fase di atas, berikut ini sebagian jenis gejala bonus yang dapat saja dirasakan penderita:

  • Pada penderita perempuan, gejalanya bisa terjalin disuria ataupun rasa perih saat buang air kecil.
  • Keputihan.
  • Gejala neuropati, meliputi sulit buang air kecil, konstipasi (wasir), maupun lenyap sensasi pada kulit.

Sedangkan itu, tiap jenis herpes juga memiliki gejala yang khusus, bergantung pada virus yang menginfeksi serta zona badan yang terinfeksi.

Jika kalian merasa ragu terhadap tanda-tanda yang dialami, kalian dapat konsultasi dengan dokter Halodoc berpengalaman✔️ yang akan membagikan arahan yang pas mulai dari penindakan di rumah sampai penindakan kedokteran lanjutan.

Penyakit Herpes

Gejala HSV-1 ataupun herpes oral

Herpes oral menimbulkan gejala yang timbul di dekat mulut ataupun wajah. Gejalanya bisa berbentuk:

  • Timbul lepuhan di dekat mulut serta bibir.
  • Lebuhan bisa tercipta di tempat lain, seperti wajah, lidah, serta zona kulit yang lain.
  • Terasa sakit saat makan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Cedera ataupun lepuhan umumnya berlangsung 2 sampai 3 pekan saat sebelum sembuh.

Gejala HSV-2 ataupun herpes genital

  • Pada herpes genital, gejala bisa tumbuh di perlengkapan kelamin ataupun sekitarnya.
  • Timbul cedera di penis, disekitar ataupun di dalam Miss V, di bokong, ataupun di anus.
  • Perih saat buang air kecil.
  • Keputihan abnormal pada perempuan.
  • Sakit saat berhubungan seksual.
  • Kulit penis terasa kering, gatal, serta nyeri.
  • Cedera bisa berlangsung sepanjang 2 sampai 6 pekan semenjak kemunculan.

Gejala herpes zoster

Sebagian gejala yang ditimbulkan adalah:

  • Ruam pada satu sisi badan, cocok dengan saraf yang terinfeksi.
  • Perih, sensasi panas ataupun dibakar, dan sensasi tertusuk barang tajam pada ruam.
  • Timbul lepuhan berisi cairan yang terasa gatal serta menyamai bintil cacar air.
  • Lepuhan akan mengering serta berganti jadi koreng dalam sebagian hari.
  • Terasa gatal serta mati rasa pada bagian yang ada ruam.
  • Demam, perih kepala, sensitif terhadap sinar, serta merasa letih.
  • Gejala bisa mereda sehabis 14 sampai 28 hari.

Baca lebih lanjut menimpa jenisnya:

  • Herpes Zoster
  • Herpes Genital

Penyakit Herpes

Penyebab Penyakit Herpes

Penyebab penyakit herpes adalah virus herpes simpleks jenis I serta II. Kedua virus tersebut terkategori ke dalam virus DNA. Virus ini gampang meluas dari satu orang ke orang lain lewat kontak kulit, seperti berciuman ataupun bersentuhan.

Sebaliknya pada jenis II, melakukan kontak intim adalah penyebab utama penularan virus.

Berikut ini sebagian jenis penyakit herpes serta penyebabnya:

1. HSV-1

Penyebab penyakit herpes yang awal adalah herpes virus simplex type 1 ataupun HSV-1. Ini umumnya meluas lewat kontak mulut ke mulut.

Kontak tersebut menimbulkan peradangan di dalam ataupun di dekat mulut, sehingga kerap kali juga diucap sebagai herpes oral.

Tetapi, terkadang jenis penyakit herpes ini bisa menimbulkan herpes genital.

Contoh kontak langsung misalnya:

  • Berciuman.
  • Seks oral.
  • Kontak kulit ke kulit.

Sedangkan itu, jika kalian memegang cedera dari pendamping, serta setelah itu memegang wajah ataupun perlengkapan kelamin kalian sendiri sehabis itu, hingga kalian bisa tertular virus.

Bisa jadi yang awal mulanya peradangan terdapat di mulut malah menyebar ke perlengkapan kelamin, yang menimbulkan penyakit herpes genital.

Apalagi, banyak pula permasalahan anak yang tertular virus herpes sehabis dicium ataupun dijamah mukanya oleh orang berusia yang terinfeksi penyakit herpes.

Penularan juga bisa terjalin lewat perantara perlengkapan, seperti lip balm, pisau cukur, serta perlengkapan makan, walaupun sangat tidak sering terjalin.

2. HSV-2

Sama seperti HSV-1, penularan herpes simplex virus type 2 (HSV-2) dapat terjalin lewat kontak langsung dengan cedera herpes, air liur, ataupun cairan yang lain dari badan.

Kontak langsung ini contohnya:

  • Berciuman.
  • Seks oral.
  • Berbagi mainan seks (dildo) sepanjang berhubungan intim.
  • Penetrasi intim.
  • Kontak kulit ke kulit yang lain di tempat peradangan.

Walaupun banyak orang yang mengenali HSV-1 sebagai herpes mulut serta HSV-2 sebagai herpes genital, tetapi kedua jenis virus bisa menimbulkan herpes oral maupun genital.

3. Varicella zoster virus (herpes zoster)

Mayoritas orang biasanya telah sempat terserang penyakit cacar di masa anak-anak. Virus varicella zoster yang menimbulkan cacar air ini bisa menetap di bawah tulang tengkorak ataupun tulang balik.

Aktif ataupun tertidurnya virus tergantung pada sistem imunitas badan. Tetapi, sesuatu saat kala cacar air telah sembuh, virus varicella zoster bisa kembali aktif dalam hitungan tahun yang menimbulkan penyakit herpes zoster.

Sampai saat ini belum ketahui tentu apa penyebab virus varicella zoster aktif kembali. Cuma saja pada mayoritas permasalahan, penyebab utama herpes zooster adalah sebab menyusutnya sistem imunitas badan.

Perihal tersebut menimbulkan badan rentan terserang peradangan. Tetapi, tidak seluruh orang yang sempat terserang cacar air akan hadapi kendala ini.

Sama seperti jenis herpes lebih dahulu, herpes zoster juga bisa meluas lewat kontak langsung dengan penderita cacar air. Peradangan virus ini bercirikan bintil kulit berisi cairan (vesikel).

Herpes zoster juga bisa meluas lewat kontak langsung dengan cairan di dalam vesikel ataupun percikan air liur yang keluar saat penderita bersin ataupun batuk.

Penyakit Herpes

Aspek Resiko Penyakit Herpes

Seluruh orang memiliki resiko terserang virus, mulai dari kanak-kanak sampai orang berusia. Tetapi, dalam permasalahan HSV-2 yang melanda kelamin, virus lebih gampang menginfeksi orang-orang melakukan aplikasi ikatan intim berisiko.

Berikut ini sebagian aspek resiko HSV-1 serta HSV-2 yang butuh kalian perhatikan:

  • Berjenis kelamin wanita.
  • Memiliki pendamping seks lebih dari satu.
  • Berhubungan seksual di umur yang sangat muda.
  • Memiliki sistem imunitas badan yang lemah.
  • Memiliki penyakit kelamin yang lain.

Sedangkan itu, sebagian aspek resiko seseorang bisa terinfeksi penyakit herpes zoster adalah:

  • Kanak-kanak berumur di dasar 12 tahun.
  • Sempat melakukan kontak langsung dengan penderita cacar air.
  • Bekerja ataupun beraktifitas di sekolah, tempat penitipan anak (daycare), ataupun sarana yang lain. Paling utama jika terdapat anak yang lagi menderita cacar air.
  • Memiliki sistem imun badan yang lemah sebab penyakit maupun dampak samping obat-obatan.

Tetapi terdapat juga keadaan yang lain yang menempatkan seorang berisiko besar terinfeksi penyakit herpes zoster, adalah:

  • Berumur lebih dari 50 tahun.
  • Memiliki penyakit tertentu yang melemahkan sistem imun, seperti HIV/ AIDS serta kanker.
  • Lagi menempuh perawatan kanker, seperti radiasi serta chemotherapy yang bisa merendahkan imunitas badan terhadap penyakit.
  • Konsumsi obat-obatan yang dirancang buat menghindari penolakan terhadap organ transplantasi, misalnya pemakaian steroid yang berkelanjutan.

Diagnosis Penyakit Herpes

Penaksiran dicoba bersumber pada gejala serta penemuan klinis yang terdapat. Tetapi, buat sebagian permasalahan yang meragukan, misalnya penampakan klinis telah tidak khas lagi, hingga bisa dokter biasanya menganjurkan uji laboratorium.

Dokter biasanya akan mengambil jaringan serta cairan dari vesikel kulit buat ditilik lewat mikroskop.

Apabila pengecekan laboratorium kandas menciptakan virus herpes, hingga pengecekan yang lain yang dapat dokter jalani. Contohnya adalah pengecekan antibodi virus herpes simpleks.

Virus bisa ditemukan lewat pengecekan raga, adalah mengecek wujud koreng dan menanyakan gejala yang timbul pada penderita.

Tidak cuma itu, supaya lebih akurat, dokter juga dapat melakukan sebagian pengecekan bonus, seperti:

  • Kultur virus herpes simplex. Pengecekan ini dengan metode mengusap zona kulit ataupun genital yang terinfeksi, setelah itu mengambil cairan genital ataupun cairan badan yang lain buat ditilik di laboratorium.
  • Uji antibodi. Pengecekan ini dengan mengambil ilustrasi darah dari badan, setelah itu dianalisis di laboratorium buat ditilik keberadaan antibodi khusus HSV 1 ataupun HSV 2.
  • Pengecekan tzank. Triknya dengan mengambil ilustrasi dari jaringan ruam kulit, yang setelah itu ditilik di laboratorium. Pengecekan ini bisa memastikan apakah penyebab ruam adalah virus herpes ataupun bukan. Sayangnya, jenis virus herpes yang menimbulkan peradangan tidak bisa diidentifikasi dari pengecekan tzank.

Penyembuhan Penyakit Herpes

Penyembuhan penyakit herpes akan berfokus buat melenyapkan sisa lepuhan serta menghindari penyebaran virus. Walaupun koreng serta lepuhan bisa lenyap dengan sendirinya, penyembuhan dapat kurangi kemampuan komplikasinya.

Sebaliknya buat kurangi perih akibat virus, kalian dapat melakukan aksi ini:

  • Meminum obat pereda perih.
  • Mandi dengan memakai air suam.
  • Kompres dengan air hangat ataupun ataupun air dingin pada kulit yang terserang.
  • Memakai baju dalam berbahan katun.
  • Memakai baju longgar.
  • Melindungi zona koreng senantiasa kering serta bersih.

Dokter bisa jadi juga meresepkan obat topikal ataupun obat oral buat kurangi gejala penyakit herpes, seperti:

  • Asiklovir.
  • Famsiklovir.
  • Valasiklovir.

Spesial bunda berbadan dua dengan penyakit genital, jalani pengecekan diri buat menghindari penularan pada balita sepanjang proses persalinan berlangsung. Dalam sebagian permasalahan, penularan bisa menimbulkan komplikasi yang membahayakan nyawa balita.

Jika mau mengenali penyembuhan herpes lebih lanjut, postingan yang membahas Obat Herpes yang Diresepkan Dokter dapat kalian baca lebih lanjut.

Penyakit Herpes

Penangkalan Penyakit Herpes

Salah satunya metode buat seluruhnya menjauhi peradangan virus ini adalah menjauhi penyebab penyakit herpes adalah dengan tidak melakukan ikatan intim dengan penderitanya.

Jika aktif secara intim, kalian bisa melakukan hal-hal berikut buat merendahkan mungkin terinfeksi virus:

  • Bertahan dalam satu ikatan jangka panjang.
  • Memakai kondom.
  • Jangan berhubungan seksual dengan orang yang memiliki cedera kelamin.
  • Terbuka terhadap pendamping.
  • Jangan berciuman ataupun melakukan sex oral dengan pendamping yang terinfeksi.
  • Jauhi bermacam benda individu, seperti perlengkapan makan, lip balm ataupun lipstik, serta perlengkapan perawatan individu yang lain.
  • Jangan memegang kulit di dekat kulit serta kelamin.
  • Jalani pengecekan peradangan meluas intim (IMS) secara teratur, serta selesaikan penyembuhan cocok anjuran dokter.
  • Beri ketahui pendamping jika menderita herpes genital, biar dia juga melakukan pengecekan.
  • Senantiasa pakai kondom sepanjang berhubungan intim.
  • Jaga serta merawat kebersihan mulut dengan baik.
  • Kerap cuci tangan dengan benar sampai bersih.
  • Jangan perkenankan orang lain buat mencium balita ataupun anak.
  • Jauhi mencium balita jika orang tua terinfeksi, apabila butuh melindungi jarak dengan balita buat sedangkan waktu.

Komplikasi Penyakit Herpes

Gejala yang tidak terobati bisa merangsang timbulnya komplikasi berbentuk:

  • Penyebaran peradangan ke bagian badan lain.
  • Radang otak serta selaputnya.
  • Radang paru-paru.
  • Hepatitis.
  • Esofagitis.
  • Kematian jaringan retina mata.

Komplikasi dari peradangan virus varicella-zoster tidak senantiasa terjalin pada penderita cacar air. Komplikasi ini lebih rentan menyasar kanak-kanak, lanjut usia, perempuan berbadan dua, serta orang dengan sistem imunitas badan yang rendah. Berikut ini sebagian kemampuan komplikasinya:

  • Ruam menyebar ke bagian mata.
  • Timbulnya ruam yang bertepatan dengan sesak nafas serta sakit kepala.
  • Ruam dengan peradangan kuman sekunder pada wilayah yang terserang.